7 Dampak Buruk Burnout yang Harus Kamu Tahu! Plus Tips Jitu untuk Mengatasinya
Burnout adalah kondisi stres kronis yang membuat seseorang merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional akibat tekanan kerja yang tak berkesudahan. Misalnya, seorang manajer yang bekerja lebih dari 60 jam seminggu akan merasa kelelahan berlebihan, kehilangan minat terhadap pekerjaannya, dan mengalami penurunan produktivitas.
Apa yang Menyebabkan Burnout?
Burnout terjadi saat tuntutan pekerjaan jauh melebihi kapasitas seseorang untuk menanganinya. Beban kerja yang tinggi dan kemampuan coping yang rendah menguras energi secara drastis, berujung pada kelelahan mental. Menurut Michael Knoch, ahli perilaku organisasi, burnout bukan hanya masalah individu tetapi juga masalah sistemik dalam organisasi. Data dari Mental Health UK menunjukkan bahwa 91% pekerja dewasa pernah mengalami stres ekstrem, dan sekitar 20% dari mereka terpaksa cuti karena alasan kesehatan mental yang terkait dengan stres.
Penyebab Utama Burnout:
Beberapa penyebab utama Burnout antara lain yaitu, Beban kerja berlebihan dan Ambiguitas peran. Selain itu, tekanan lingkungan kerja juga menjadi hal yang tidak bisa dipungkiri menjadi penyebab yang paling sering menimbulkan Burnout.
Tanda dan Gejala Burnout yang Sering Terabaikan
Tanda burnout bisa terlihat dalam beberapa bentuk, antara lain:
– Kelelahan fisik dan emosional: Merasa sangat lelah bahkan sebelum mulai bekerja.
– Penurunan motivasi: Kehilangan semangat dan minat pada pekerjaan.
– Sikap sinis: Munculnya pandangan negatif terhadap pekerjaan dan rekan kerja.
7 Dampak Buruk Burnout yang Mengancam Karier dan Kesehatanmu
1. Kesehatan Mental Menurun Drastis
Burnout kronis dapat memicu kecemasan, depresi, bahkan perasaan putus asa.
2. Penyakit Fisik Serius
Kelelahan berlebihan meningkatkan risiko penyakit serius seperti kardiovaskular, diabetes tipe 2, insomnia, dan sakit kepala yang berkepanjangan.
3. Risiko Kematian Dini
Stres pekerjaan yang tak tertangani dalam jangka panjang berkontribusi pada peningkatan risiko kematian dini akibat kondisi kesehatan yang berkaitan dengan stres.
4. Produktivitas Menurun
Pekerja yang burnout sering merasa kewalahan bahkan pada tugas kecil, menyebabkan produktivitas dan kualitas kerja menurun drastis.
5. Ketidakhadiran Kerja Meningkat
Burnout membuat karyawan sering sakit dan izin kerja, yang akhirnya memengaruhi produktivitas tim.
6. Kreativitas Menurun
Burnout membuat kemampuan berpikir kreatif berkurang drastis, padahal kreativitas penting untuk berinovasi dan menemukan solusi.
7. Angka Turnover Meningkat
Karyawan yang burnout cenderung mencari pekerjaan baru, yang menambah biaya rekrutmen dan mengganggu stabilitas tim di perusahaan.
4 Cara Efektif Mengatasi Burnout yang Terbukti Ampuh
1. Tetapkan Batasan antara Kerja dan Kehidupan Pribadi
Batasi waktu kerja agar tidak terlalu larut dalam pekerjaan. Jaga keseimbangan dengan mengalokasikan waktu khusus untuk diri sendiri dan keluarga.
2. Luangkan Waktu untuk Kegiatan yang Disukai
Terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan di luar pekerjaan, seperti olahraga, berkumpul bersama teman, atau hobi, sangat membantu untuk mengurangi tingkat stres.
3. Job Crafting untuk Beban Kerja yang Realistis
Jika beban kerja terasa berlebihan, ajak rekan kerja atau atasan untuk berdiskusi dan mencari solusi yang mendukung.
4. Dukungan Sosial dari Atasan dan Rekan Kerja
Jangan ragu untuk membicarakan kondisi burnout dengan atasan atau rekan kerja. Dukungan sosial yang kuat dapat membantu mengurangi stres kerja. Menurut Sarah Park, Profesor Bisnis Internasional, lingkungan kerja yang mendukung adalah kunci untuk mengatasi burnout.
Burnout adalah kondisi yang serius dan berdampak besar pada kualitas hidup. Dengan mengenali tanda-tanda burnout dan menerapkan cara-cara efektif di atas, kamu dapat mengurangi risiko burnout serta menjaga kesehatan dan produktivitas di tempat kerja. E-karir akan membantu kamu untuk mengurangi burnout dengan pengolahan kerja yang efektif dan peningkatan keterampilan. Oleh karena itu, tunggu apa lagi Hubungi kami sekarang!